FAKTA MENAKJUBKAN KERENNYA BAHASA INDONESIA- Halo para language enthusiast sekalian! Apa sih pentingnya belajar Bahasa Indonesia? Kita kan orang Indonesia, lahir di Indonesia, sehari-hari memakai Bahasa Indoenesia. Lalu apa penting dan spesialnya bahasa Indonesia ya
Kita bahasa yuk!
Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik tentang Bahasa Indonesia yang harus kalian tahu. Percaya deh! Setelah tahu fakta-fakta unik di bawah ini, kalian akan langsung semakin bangga menjadi warga negara dan penutur asli Indonesia. Berikut merupakan fakta-faktanya:
- Bahasa Indonesia merupakan bahasa populer di Australia.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang cukup populer dipelajari di Australia lho. Bahasa Indonesia telah diajarkan di beberapa sekolah, bahkan Universitas bergengsi di Australia. Uniknya lagi, pelajaran Bahasa Indonesia telah menjadi mata kuliah wajib ataupun pilihan di beberapa negara lain selain Australia. Terdapat 6 Universitas bergengsi dunia yang mengajarkan Bahasa Indonesia untuk mahasiswanya, antara lain adalah: 1. Tokyo University of Foreign Studies, Jepang, 2. University of Shouthern Queensland, Australia, 3. Taras Shevchenko National University of Kyiv, Ukraina, 4. Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan, 5. Hong Bang University, Vietnam, 6. Universitas Mohammed V, Maroko.
- Penduduk Hawaii, Kanada, dan Suriname lancar berbahasa Indonesia.
Beberapa sekolah dan universitas di Kepulauan Hawaii juga sangat antusias untuk belajar Bahasa Indonesia. Bahkan, beberapa pengajar Bahasa Indonesia dikabarkan sering bolak-balik Hawai-Indonesia untuk memberikan pelajaran tambahan di salah satu bagian negara Amerika tersebut.
Kanada sendiri merupakan salah satu negara yang membuka banyak tempat kursus Bahasa Indonesia bagi warga negaranya. Alasan dari dibukanya banyak tempat kursus Bahasa Indonesia adalah adanya banyak lowongan pekerjaan dan pekerja yang berasal atau berhubungan dengan Indonesia. Pada akhirnya, Bahasa Indonesia yang kita banggakan ini dapat dipelajari oleh warga negara lain dan juga dapat memperkuat hubungan bilateral ataupun multilateral antarnegara.
Selain Hawaii dan Kanada, Suriname yang terletak di Amerika Selatan juga menggunakan Bahasa Indonesia sehari-hari. Hal ini disebabkan karena sekitar 14% penduduk Suriname adalah warga negara Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi sangat lestari di kawasan Suriname ini.
- Adanya UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) diadakan sebagai langkah pemartabatan bahasa dan internasionalisasi Bahasa Indonesia.
Bagi language enthusiast sekalian yang ingin melakukan studi ke luar negeri pasti tidak asing dengan adanya TOEFL, IELTS, dan HSK. Ketiga alat uji kemahiran berbahasa tersebut merupakan upaya untuk melakukan pemartabatan dan internasionalisasi bahasa yang dilakukan oleh negara berbahasa Inggris dan Mandarin. Melalui UKBI pemerintah Indonesia pun juga ingin melakukan hal yang sama terhadap Bahasa Indonesia. Harapannya adalah Bahasa Indonesia akan menjadi bahasa yang dikenal dan digunakan di negara-negara lain yang menyebabkan meluasnya penutur Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia dapat mengalami internasionalisasi bahasa.
Ketika Bahasa Indonesia sudah diakui secara internasional, maka pasar dan harga jual Bangsa Indonesia di mata negara lain juga akan meningkat. Hal ini akan sangat berdampak bagi kemajuan Bangsa Indonesia dalam berbagai aspek pemerintah, baik secara ekonomi, pendidikan, lapangan pekerjaan, kesehatan, politik, dan lain sebagainya. Jadi, ayo kita pelajari dan gunakan Bahasa Indonesia sebaik-sebaiknya agar tidak hilang ditelan zaman dan semakin diakui oleh dunia internasional.
- Bahasa Indonesia jarang dituturkan dalam bahasa baku oleh warga negaranya.
Ya, hal yang terdengar aneh, tetapi begitulah realitanya. Bahasa Indonesia baku sangat jarang digunakan oleh warga Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Dalam pergaulan sehari-hari warga lokal biasanya menggunakan Bahasa Indonesia tidak baku/informal. Mungkin hal ini terjadi karena bahasa informal dirasa lebih nyaman digunakan dan menimbulkan kesan yang lebih akrab antara orang yang berbicara. Penggunaan Bahasa Indonesia baku biasanya terjadi di saat-saat tertentu, seperti ketika acara-acara formal (rapat, seminar, pertemuan-pertemuan akademik, waktu bekerja di kantor, dsb.) Contoh penggunaan Bahasa Indonesia baku dan tidak baku adalah sebagai berikut:
“Anda akan pergi ke mana hari ini?” (Bahas baku)
“Kamu mau ke mana hari ini?” (Bahasa tidak baku)
“Anda akan sampai pukul berapa di Jawa?” (Bahasa baku)
“Kamu sampai jam berapa di Jawa? (Bahasa tidak baku)
- Bahasa Indonesia pernah dikirim ke ruang angkasa.
Sekitar tahun 1970-an NASA pernah mengirim sebuah piringan emas bernama Voyager. Tujuan dari pengiriman tersebut adalah untuk mempelajari Saturnus, Jupiter, dan berbagai macam zat atau gas raksasa di tata surya yang selama ini belum diketahui umat manusia. Piringan emas Voyager tersebut berisi 115 gambar dan berbagai macam suara alam, seperti petir, ombak, angin, suara hewan seperti kicau burung, suara-suara berbagai aliran musik dan budaya serta suara manusia yang dituturkan dalam 55 bahasa dunia, termasuk Bahasa Indonesia.
Penutur Bahasa Indonesia yang suaranya direkam dalam Voyager tersebut adalah seorang penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) yang bernama Ilyas Harun. Suara atau pesan yang harus disampaikan Ilyas Harus dalam piringan yang dikirimkan ke ruang angkasa tersebut berbunyi “selamat malam, hadirin sekalian. Selamat berpisah dan sampai bertemu lagi di lain waktu.”
- Bahasa Indonesia diserap dari berbagai bahasa asing.
Bagi language enthusiast sekalian pasti tidak kaget tentang fakta bahwa Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali kosa kata yang merupakan hasil serapan dari negara-negara lain. Hal ini dapat terjadi karena nenek moyang Indonesia berasal dari rumpun Melayu dan karena Indonesia telah melewati masa penjajahan di masa lalu yang tentunya memengaruhi tindak tutur warga negara dalam berbahasa. Itulah mengapa kalau kita pergi ke negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, kita dapat mengerti Bahasa Melayu yang mereka gunakan karena bahasanya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Serapan kata Bahasa Indonesia biasanya berasal dari negara-negara seperti Malaysia, Belanda, Arab, Yunani, dan lain sebagainya.
Berikut ini merupakan beberapa contoh kata serapan Bahasa Indonesia:
Kata Serapan dari Belanda:
- Absensi : Absentee
- Akademi : Academie
- Ide : Idee
- Cokelat : Chocolade
Kata serapan dari Arab:
- Lalim : Dzalim
- Selasa: Tsulatsaa
- Berkat/Berkah: Barokah
- Kabar : Khabar
- Bahasa Indonesia Disetujui Menjadi Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO.
Seperti yang ditulis dalam website resmi KEMENDIKBUD, pada awal tahun ini Kepala Badan Bahasa bertemu dengan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang, dan Kementerian Luar Negeri di Jakarta. Mereka membicarakan peluang mengenai bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional, khususnya bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Perjuangan untuk menjadikan Bahasa Indonesia untuk menjadi Bahasa resmi Sidang Umum UNESCO tentunya tidak mudah. Banyak administrasi dan sidang yang harus dilewati untuk akhirnya nanti diputuskan lolos atau tidaknya Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di Sidang UNESCO.
Perjuangan pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan Bahasa Indonesia di kancah internasional pun tidak sia-sia. 20 November 2023, sidang pleno UNESCO memutuskan untuk menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Dengan demikian, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ke-10 pada Sidang Umum UNESCO. Hal ini menjadi sebuah kebahagiaan, kebanggaan, dan sikap positif kita terhadap Bahasa Indonesia. Kiranya kita semakin mencintai dan menghargai Bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia. Merdeka!