TRIK MEMBEDAKAN OBJEK DAN PELENGKAP DALAM SEBUAH KALIMAT- Hallo language enthusiast sekalian! Dalam dunia bahasa kita mengenal beberapa istilah, antara lain adalah subjek, predikat, objek, keterangan, kata sifat, dan pelengkap. Apakah language enthusiast sekalian sudah mengetahui apa perbedaannya? Sejak Sekolah Dasar kita tentunya sudah mendapat pelajaran tentang bagaimana menentukan struktur sebuah kalimat berdasarkan subjek, predikat, objek, keterangan, kata sifat, dan pelengkap. Kita coba ya.. Apakah kalian masih mengingat materi bahasa tersebut. Sebelumnya, silakan siapkan alat tulis dulu untuk menulis jawabannya ya.
Tentukanlah struktur dari 4 kalimat di bawah ini berdasarkan subjek, predikat, objek, keterangan, kata sifat, dan pelengkapnya!
- Ani mencari boneka di gudang rumah.
- Tono bermain bola di lapangan desa.
- Joni menyanyi lagu daerah di atas panggung.
- Laras bertemu Dina di pasar.
Apakah kalian sudah selesai mengerjakan? Jika sudah, kita coba untuk membahasnya satu persatu.
Kalimat pertama (a) memiliki pola kalimat subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kalimat tersebut terdiri dari 6 kata yang memiliki 4 fungsi kalimat, yaitu Ani (S), mencari (P), boneka (O), di gudang rumah (Ket). Perhatikan gambar berikut ini!
Ani mencari boneka di gudang rumah. S P O K |
Kalimat kedua (b) memiliki pola kalimat subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Kalimat tersebut terdiri dari 6 kata yang memiliki 4 fungsi kalimat, yaitu Tono (S), bermain (P), bola (Pel), di lapangan desa (Ket). Perhatikan gambar berikut ini!
Tono bermain bola di lapangan desa. S P Pel K |
Bagaimana? Apakah jawaban kalian benar dalam menjawab kedua soal di atas? Kita akan membahas lagi soal berikutnya, nomor 3 dan 4.
Kalimat ketiga (c) memiliki pola kalimat subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kalimat tersebut terdiri dari 7 kata yang memiliki 4 fungsi kalimat, yaitu Joni (S), menyanyi (P), lagu derah (O), di atas panggung (Ket). Perhatikan gambar berikut ini!
Joni menyanyi lagu daerah di atas panggung. S P O K |
Kalimat keempat (c) memiliki pola kalimat subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Kalimat tersebut terdiri dari 5 kata yang memiliki 4 fungsi kalimat, yaitu Laras (S), bertemu (P), Dina (Pel), di pasar (Ket). Perhatikan gambar berikut ini!
Laras bertemu Dina di pasar. S P Pel K |
Bagaimana? Apakah kalian bisa menjawab seluruh soalnya dengan tepat dan benar? Apakah kalian tahu di mana letak kesalahan kalian? Mungkin beberapa di antara kalian kebingungan membedakan antara objek dan pelengkap dalam sebuah kalimat. Berikut ini merupakan trik yang dapat kalian gunakan untuk mendeteksi keberadaan objek dan pelengkap dari sebuah kalimat.
Ani mencari boneka di gudang rumah. S P O K |
Tono bermain bola di lapangan desa S P Pel K |
(1) Perhatikanlah kedua kalimat di atas dan fokuslah pada bagian predikat. Pada kalimat a terdapat predikat “mencari” dan pada kalimat b terdapat predikat “bermain”. Kata “mencari” berasal dari kata “cari” yang mendapat imbuhan “me-” di awal kata, sedangkan kata “bermain” berasal dari kata “main” yang mendapat imbuhan “ber-” di awal kata.
Me- + cari = Mencari Ber- + main = Bermain |
Dari penjelasan dia atas dapat disimpulkan bahwa predikat berawalan me- dalam sebuah kalimat biasanya diikuti oleh objek, sedangkan predikat berawalan ber- dalam sebuah kalimat biasanya diikuti oleh pelengkap.
(2) Perhatikan kembali kedua kalimat di atas dan fokuslah pada bagian objek dan pelengkap kalimat. Kedua kalimat di atas merupakan contoh dari bentuk kalimat aktif. Sekarang cobalah untuk memasifkan kedua kalimat di atas.
Kalimat aktif: Ani mencari boneka di gudang rumah. S P O K Kalimat pasif: boneka dicari Ani di gudang rumah. S P O K |
Kalimat aktif: Tono bermain bola di lapangan desa. S P Pel K Kalimat pasif: bola dimain Tono di lapangan desa. S P Pel K |
Kalimat pertama dapat dipasifkan secara sempurna dengan menukar posisi objek dan subjek, kemudian mengganti bentuk/awalan “me-” pada kata “cari” dengan bentuk/awalan “di-”. Hal ini berbeda dengan kalimat kedua yang tidak dapat dipasifkan dengan sempurna. Walaupun posisi subjek dan pelengkap sudah ditukar, tetapi bentuk predikat dalam kalimat tersebut tidak berterima/tidak sesuai dengan tata bahasa Indonesia.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kalimat dengan pola S-P-O dapat diubah menjadi bentuk pasif, tetapi sebuah kalimat yang memiliki pola S-P-PEL tidak dapat diubah bentuknya menjadi bentuk pasif.